WAKTU ADALAH ILMU
(Edisi 1)
Waktu adalah uang, itu kata mereka. Bagi kita, Waktu adalah ilmu.
Perkataan ini, merupakan perkataan dari seorang Alim Allamah, pengasuh pondok pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo, KHR Abdul Mujib Abbas.
Slogan beliau, tentang waktu adalah ilmu bukan hanya isapan jempol belaka.
Istiqomahnya dalam belajar, mengajar, berjama’ah dapat di saksikan oleh para santrinya.
Tentang waktu, Allah SWT berfirman:
وَٱلۡعَصۡرِ (١) إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ (٢) إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ (٣)
Demi masa (1) sungguh, manusia berada dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (3).
Lafadz Al ‘Ashr ada tiga penafsiran.
1. Masa atau zaman seperti yang di katakan sahabat Ibnu Abbas, Zaid bin Aslam, Al Farra’, Ibnu Qutaibah
2. Waktu di antara bergeser dan terbenamnya matahari yang kita kenal dengan sore. Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Qataadah dan Imam Hasan
3. Shalat ashar seperti pendapatnya Imam Muqaatil.
Rasullulah bersabda: Sesungguhnya sehat dan waktu senggang adalah dua kenikmatan dari beberapa nikmat Allah SWT, banyak orang-orang tertipu di dalamnya.
Allah SWT bersumpah dengan nama waktu, supaya hambanya bisa mengambil pelajaran tentang waktu tersebut, tidak melewatkannya begitu saja tanpa melakukan kebaikan apapun karna menyia-nyiakannya merupakan kerugian, dan kebanyakan dari seorang hamba tertipu oleh waktu.
Waktu adalah sesuatu yang engkau berada di dalamnya. Apabila engkau bersama dengan dunia, maka waktumu adalah dunia. Apabila bersama dengan akhirat maka waktumu adalah akhirat. Apabila bersama dengan rasa bahagia maka waktumu adalah bahagia. Apabila bersama dengan sedih maka waktumu adalah rasa sedih. Begitulah perkataan Syaikh Abu Ali Addaqqaq.
Jika waktu di pergunakan untuk belajar dan mengajar, maka tentunya, waktumu adalah ilmu.
Begitulah kiranya, para ulama’ menginvestasikan waktu hidupnya untuk belajar, mengajar, menulis dan apapun yang berkaitan dengan ilmu.
Syaikh Ammar bin Raja’ berkata: “ Aku mendengar Syaikh Ubaid bin Yaisy berkata; Selama tiga puluh tahun aku tidak pernah makan dengan tanganku di malam hari, saudariku menyuapi dan aku menulis hadits”.
Dulu, saat saya sedang nyantri, pernah sowan pada beliau syaikhina KHR Abdul Mujib Abbas (pengasuh pondok pesantren Al Khoziny) untuk meminta ijazah amalan, tepatnya tiga bulan sebelum beliau
wafat. Beliau masih membaca kitab _Tafsir Ibnu Katsir_ dengan pakai kacamata dan kaca pembesar, beliau waktu itu dalam keadaan sakit.
.
Refrensi:
Al-Qur’an dan Terjamahannya
Zaadul Masiir karya Syaikh Abul Faraj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Al jauzi (Ibnul Jauzi)
Hifdzil Umur karya Syaikh Abul Faraj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Al jauzi (Ibnul Jauzi)
Qimatuzzaman ‘Indal Ulama karya Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah
Risalah Quayairiyah karya Imam Abul Qosim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi
Ali Ma'shum jamali. Anggota LBM NU (Lajnah Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama') kecamatan konang
1 Komentar
👍👍
BalasHapus